Kamis, 03 Mei 2012

TUGAS KELOMPOK STRATEGI PEMBELAJARAN EKONOMI (Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir)

 TUGAS KELOMPOK
STRATEGI PEMBELAJARAN EKONOMI
 (Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd.
       Dra. Hj. Maryatun, M.M.


Kelompok A9


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir” ini tanpa ada halangan suatu apapun.
Dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Serta ucapan terima kasih kepada:
1.      Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd. selaku dosen pengampu.
2.      Dra. Maryatun, M.M. selaku dosen pengampu.
3.      Orang tua kami tercinta yang selalu mendoakan dan memberi semangat serta dorongan baik secara materil ataupun non-materil demi keberhasilan dan kesuksesan kami.
4.      Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan untuk menyelesaiakan tugas ini.
Penulis merasa bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak untuk kemajuan dalam bidang pendidikan dan menambah pengetahuan serta dapat menambah meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Amin.

Metro, 15 April 2012

           Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................              i
DAFTAR ISI.................................................................................................              ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................               1
A. Latar belakang...........................................................................................              1
B. Rumusan Masalah......................................................................................  2
C. Tujuan Makalah.........................................................................................              2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................               3
1. Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB.........................................   3
2. Pengertian dan Karakteristik SPPKB........................................................... 4
3. Kelemahan dan Kelebihan..............................................................................          7
4. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran.................................................            8
5. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran..................................  10
6. Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran SPPKB.......................................... 12
BAB III PENUTUP.......................................................................................              13
A. Kesimpulan................................................................................................  13
B. Saran..........................................................................................................             13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................              14


BABI
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Strategi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu Strategos yang berarti panglima atau jenderal, ilmu kejenderalan, ilmu kepanglimaan. Strategi dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di depan kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien (Gulo, 2002 : 1).
Istilah pembelajaran muncul secara bertahap dan perkembangannya itu disebabkan karena perhatian terhadap anak didik dalam usaha pendidikan dan pengajaran.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Kemp (1995) menyebutkan strategi pembelajaran sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan Dick dan Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Sanjaya, 2006, 1924).
Sering terjadi di beberapa sekolah menggunakan strategi pembelajaran yang kurang efektif. Seorang guru hanya bisa memberikan materi dalam bentuk ceramah tanpa memikirkan mungkin saja ada siswa yang ingin mengatakan sesuatu. Dalam makalah yang akan dibahas ini penulis akan mencoba sedikit menjelaskan tentang strategi pembelajaran SPPKB yaitu model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir. Peserta didik bukan sekedar menguasai materi pelajaran, tetapi bagaimana mengembangkan gagasan dan ide melalui bahasa verbal.


2.      Rumusan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas adalah :
a.       Apakah pengertian SPPKB ?
b.      Apakah karakteristik SPPKB ?
c.       Apakah kelemahan dan kelebihan SPPKB ?
d.      Apa saja yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran ?
e.       Bagaimana upaya pemecahan kasus pembelajaran ?

3.      Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui :
a.       Pengertian SPPKB
b.      Karakteristik SPPKB
c.       Kelemahan dan kelebihan SPPKB
d.      Dasar pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran
e.       Upaya pemecahan kasus pembelajaran









                                                      BAB II                       
PEMBAHASAN
STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB)

1.      LATAR BELAKANG FILOSOFIS DAN PSIKOLOGIS SPPKB
a.      Latar belakang filosofis
Landasan filosofis SPPKB adalah kontruktivisme. Menurut kontruktivisme pengetahuan itu terbentuk bukan dariobjek saja, tetapi bagaimana kemampuan idividu sebagai subjek menangkap setiap objek yang diamati. Menurut kontruktivisme pengetahuan memang berasal dari luar, tetapi di bangun lagi oleh dan dari dalam diri individu.
Hakikat pengetahuan menurut filsafat kontruktivisme yang dikemukakan oleh sanjaya (2009:227: adalah sebagai berikut:
·        Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan kontruksi kenyataan melalui subjek.
·        Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan.
·        Pengetahuan dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam proses pmbelajaran tidak hanya sekedar memindahkan pengetahuan dari guru kepada seorang siswa, tetapi pengetahuan diperoleh melalui interaksi mereka dengan objek, pengalaman dan lingkungan yang ada di sekitar mereka. Menurut aliran kontruktivisme pengetahuan tidak dapat ditranfer begitu saja kepada orang lain, tetapi harus diartikan sendiri oleh setiaap individu. Oleh sebab itu, “pembelajaran berfikir menekankan kepada aktivitas siswa untuk mencari pemahaman akan objek, menganalisis dan mengkontruksinya sehingga terbentuk pengetahuan baru dalam individu” (sanjaya 2009:227)

b.      Latar belakang psikologis
Landasan psikologis SPPKB adalah aliran psikologis kognitif. Menurut aliran kognitif, belajar pada hakikatnya adalah peristiwa mental bukan peristiwa behavioral (sanjaya, 2009:227). Sebagai peristiwa mental prilaku manusia bukan hanya gerakan fisik saja, tetapi terpenting adalah adanya faktor pendorong yang menggerakkan fisik tersebut. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki kebutuhan yang melekat dalam dirinya. Kemampuan itulah yang membuat manusia untuk berprilaku. Piaget dalam sanjaya (2009:227)menyatakan “ children have a built-in desire to learn”. Hal inilah yang melatar belakangi SPPKB.

2.      PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK SPPKB
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir peserta didik. Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada peserta didik. Akan tetapi, peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri melalui proses dialog dengan memanfaatkan pengalaman peserta didik.

2.1. Pengertian SPPKB
SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, dimana tujuan yang ingin dicapai dengan SPPKB adalah peserta didik bukan sekedar menguasai materi pelajaran, tetapi bagaimana mengembangkan gagasan dan ide melalui bahasa verbal. SPPKB bukan model pembelajaran yang hanya menuntut peserta didik sekadar mendengar dan mencatat, tetapi menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berpikir.

2.2. SPPKB memiliki 3 karakteristik sebagai berikut:
a.       Proses pembelajaran SPPKB menekankan pada prsoes mental peserta didik secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang hanya menuntut peserta didik untuk sekedar mendengar dan mencatat tetapi menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berpikir.
b.      SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus-menerus.
c.       SPPKB adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan.

2.3. Hakikat Kemampuan Berpikir dalam SPPKB
SPPKB merupakan model pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikan dan peningkatan kemampuan berpikir siswa. Menurut Peter Reason (1981), berpikir (thinking) adalah proses mental seseorang yang lebih dari sekedar mengingat (remembering) dan memahami (comprehending). Menurut Reason, mengingat dan memahami lebih bersifat pasif daripada kegiatan berpikir. Mengingat hanya melibatkan usaha penyimpanan sesuatu yang telah dialami untuk suatu saat dikeluarkan kembali atas permintaan, sedangkan memahami memerlukan pemrosesan apa yang didengar dan dibaca serta melihat keterkaitan antar aspek dalam memori.
Kemampuan berpikir memerlukan kemampuan mengingat dan memahami, oleh sebab itu kemampuan mengingat adalah bagian terpenting dalam mengembangkan kemampuan berpikir.
SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.
Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian diatas:
Ø  SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang akan dicapai adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pembelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan dan ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.
Ø  Telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berfikir, artinya penegembangan gagasan dan ide didasarkan pada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan untuk mendiskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang diperoleh.
Ø  Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.

2.4.Perbedaan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir  dengan Pembelajaran Konvensional
Adapun makna dari  pembelajaran konvensional disini adalah pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru yaitu dimanan siswa ditempatkan sebagai obyek dalam pembelajaran yang hanya mendengar, mencatat, setiap apa yang disampaikan oleh guru. Menurut Sanjaya (2009:231) ada beberapa perbedaan  pokok Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir dengan pembelajaran yang selama ini banyak dilakukan guru yaitu :
v  Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir menempatkan peserta didik sebagai obyek belajar, artinya peserta didik beperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menggali pengalamannya sendiri, sedangkan dalam pembelajaran konvensional peserta didik ditempatkan sebagai objek belajar yang  berperan sebagai pemberi informasi pasif.
v  Dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir, pembelajarannya dikaitkan dengan kehidupan nyata   melalui penggalian  pengalanam setiap siswa, sedangkan dalam pembelajaran konvensional pembelajaran bersifat  teoritis dan abstrak.
v  Dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir, perilaku dibangun atas kesadaran sendiri, sesangkan dalam pembelajaran konvensional perilaku dibangun atas proses kebiasaan.
v  Dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir, kemampuan didasarkan atas penggalian pengalaman, sedangkan dalam pembelajaran konvensional kemampuan diperoleh melalui latihan-latihan
v  Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir adalah kemampuan berpikir  melalui proses  menghubungkan antara pengalaman dengan kenyataan, sedangkan dalam pembelajaran konvensional tujuan akhir adalah  penguasaan materi pembelajaran
v  Dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir, tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri, misalnya individu tidak melakukan perilaku tertentu karena ia  menyadari bahwa perilaku itu merugikan dan tidak bermanfaat, sedangkan dalam pembelajaran konvensional tindakan atau perilaku individu dalam pembelajaran konvensional tindakan atau perilaku individu didasarkan oleh faktor dari luar dirinya,misalnya individu tidak melakukan sesuatu disebabkan takut hukuman.
v  Dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir, pengetahuan yang dimiliki  setiap individu selalu berkemabng sesuai dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu setiap peserta didik  bisa terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya dalam pembelajaran konvensional, hal ini tidak mungkin terjadi. Kebenaran yang dimiliki bersifat absolut dan final, oleh karena pengetahuan dikontruksikan oleh orang lain.
v  Tujuan yang ingin dicapai oleh Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir adalah kemampuan siswa dalam proses berpikir untuk  memperoleh pengetahuan, maka kriteria  keberhasilan ditentukan oleh proses dan hasil belajar, sedangkan pembelajaran konvensional keberhasilan pembelajaran hanya diukur dari tes.

3.      KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
Ø  Kelebihan
1)      Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang disajikan oleh guru.
2)      Prioritas pembelajaran menekankan pada keterampilan siswa
3)      Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan siswa dengan berbagai media yang ada.
Ø  Kelemahan
1)      Hanya sekolah yang sesuai dengan karakteristik SPPKB yang dapat melaksanakan model strategi ini dengan baik
2)      Kelemahan strategi ini bukan kelemahan dari model pembelajaran itu sendiri, tetapi karena faktor di luar model pembelajaran. Faktor tersebut berkenaan dengan kesiapan guru, siswa dan kondisi siswa.
3)      Faktor waktu belajar yang tersedia tidak cukup dengan pembelajaran SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak
4)      Siswa yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata sulit mengikuti strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir ini.


4.      LANGKAH PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal
Ø  Tahap orientasi
Pada tahap ini guru mengondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran  Tahap orientasi dilakukan dengan, pertama penjelasan tujuan yang harus dicapai, baik tujuan yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran, maupun tujuan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau kemampuan berpikir yang harus dimiliki oleh siswa. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran.
Ø  Tahap Pelacakan
Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia harus mengembangkan dialog dan tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.
2.      Kegiatan Inti
Ø  Tahap Konfrontasi
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahapan ini, guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang diberikan sesuai dengan tema atau topic itu tentu saja persoalan yang sesuai dengan kemampuan dasar atau pengalaman siswa.Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan.

Ø  Tahap inkuiri
Tahap inkuiri adalah tahapan terpenting dalam Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pada tahap inilah siswa belajar berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.Oleh sebab itu guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam upaya penecahan persoalan.
3.      Kegiatan akhir
Ø  Tahap Akomodasi
Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan.
Ø  Tahap Treatment
Tahapan dimana guru mengadakan perbaikan pada siswa yang belum bisa menyimpulkan hasil kegiatan inkuiri.

Ø  Tahap Transfer
Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan.Tahap transfer dimaksudkan agar agar siswa mampu menstransfer kemampuan berpikir setiap siswa,untuk memecahkan masalah-masalahbaru.Pada tahap ini guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic pembahasan.
Berdasarkan pernyataan yang telah dijelaskan di atas, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir dapat berhasil dengan sempurna  khususnya bagi guru. Hal tersebut dikemukan Sanjaya (2009:234) sebagai berikut:
1)      Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir adalah model pembelajaran yang bersifat demokrasi.
Oleh sebab itu guru  harus mampu menciftakan suasana yang terbuka dan saling  menghargai, sehingga setiap siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam menyampaikan pengalaman dan gagasan. Dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir guru harus  menempatkan siswa sebagai subyek belajar bukan  sebagai obyek .oleh sebab itu . inisiatif pembelajaran harus muncul dari siswa sebagai subyek belajar.

2)      Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir dibangun dalam suasan tanya jawab.
Oleh sebab itu guru dituntut untuk dapat  mengembangkan kemampuan bertanya,  misalnya kemampuan bertanya untuk melacak, kemampuan bertanya untuk memancing, bertanya induktif-deduktif, dan mengembangkan pertanyaan terbuka dan tertutup.hindari peran guru sebagai sumber  belajar yang memberikan informasi tentang materi pelajaran.

3)      Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir juga merupakan model pembelajaran yang dikemukan dalam suasana dialogis.
Karena itu guru harus mampu merangsang dan membangkitkan keberanian siswa untuk menjawan pertanyaan, menjelaskan, membuktikan dengan memberikan data dan fakta serta keberanian untuk mengeluarkan ide dan gagasan serta menyusun kesimpulan dan mencari hubungan antar aspek yang dipermasalahkan.

5.      DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran yang akan dilakukan diantaranya pertimbangan yang berhubungan dengan :
1)      Tujuan yang ingi dicapai
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai diantaranya apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai diantaranya apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif atau psikomotor? bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkatnya tinggi atau rendah? Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?
2)      Bahan atau materi pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan dengan bahan atau materi pembelajaran diantaranya apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu?, apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau tidak? apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?
3)      Siswa
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan dengan siswa diantaranya apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?, apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat dan kondisi siswa? Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya bahasa belajar siswa?


















6.      UPAYA PEMECAHAN KASUS PEMBELAJARANNYA SPPKB

Indikator
Kapabilitas belajar
Materi pembelajaran internal
Materi pembelajaran exsternal
Karakteristik Bahan Ajar
Unjuk Kerja
metode
4.1. Mendiskripsikan
Pengertian ekonomi mikro dan ekonomi makro
Informasi verbal
 Meningkatkan perangkat pengetahuan terogranisasi yang  telah ada.
Menyajikan konteks yang bermakna
 Fakta
Mengingat
Sumbang
Saran,
Diskusi  
4.2. Membedakan perbedaan antara ekonomi mikro dan makro
Informasi verbal
Meningkatkan perangkat pengetahuan terorganisasi yang telah ada
Menyajikan konteks yag bermakna
Prinsip
Menggunakan
kelompok
4.3. Memberi contoh sikap  di masyarakat tentang ekonomi mikro ( misal  usha kecil ) dan ekonomi makro ( misal inflasi , pendapatan  nasional )
 Sikap
Meningkat kan informasi dan keterampilan intelektual yang  relavan dengan tindakan personal yang di inggin kan meningkat kan komponen
Memberikan  kesempatan mengamati model prilaku memberi kan pilahan  tindakan personal memberi kesempatan keterampilan
prosedur
Menggunakan
Team work,
discovery
 4.4.Mengidentifikasi masalah – masalah  yang di hadapi pemerintah di bidang ekonomi  ( kemiskinan , pemerataan, pendapatan )
Sikap
Meningkat kan informasi dan keterampilan intelektual yang  relavan dengan tindakan personal yang di inggin kan meningkat kan komponen
Memberikan  kesempatan mengamati model prilaku memberi kan pilahan  tindakan personal memberi kesempatan keterampilan
Prosedur
Menggunakan
Penelitian
 4.5. Memecahkan masalah –masalah yang di hadapi  pemerintah di bidang ekonomi
 Strategi kognitif
Meningkat kan konsep  dan kaidah yang relavan
 Menyajakan secara berlanjut  situasi baru  bermasalah  yang menuntuk cara  pemecahan baru.
 Prinsip, prosedur
Menemukan
Problem
solving
BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Latar belakang :
Filosofis : dipengaruhi oleh aliran filsafat konstruktivis yang menyebutkan bahwa : 1) pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting yaitu objek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subjek untuk menginterpretasikan objek tersebut, 2) pengetahuan bukan merupakan gambaran dunia kenyataan belaka tetapi selalu merupakan konstuksi kenyataan melalui subjek, 3) subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep dan struktur yang perlu untuk pengetahuan, 4) pengetahuan dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang, struktur konsepsi membentuk pengetahuan apabila konsepsi itu berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang.
Psikologis : dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif yang menyebutkan bahwa : 1) belajar merupakan peristiwa mental bukan behavioral, 2) belajar merupakan proses aktif individu dalam membangun pengetahuan dan pencapaian tujuan, 3) belajar tergantung pada individu yang belajar (student centered).

2.      Saran
Sebaiknya pembelajaran SPPKB harus diterapkan di berbagai sekolah agar dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Selain itu dengan pembelajaran ini seorang guru bisa mengetahui seberapakah pengetahuan yang dimiliki oleh murid dan bagi murid sendiri akan lebih aktif serta menambah keberanian diri untuk mengungkapkan apa yang ingin diungkapkannya.




DAFTAR PUSTAKA

http://www.anakciremai.com/2010/05/makalah-strategi-pembelajaran.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar